SEMANGAT KEBANGSAAN
Pengertian semangat kebangsaan atau nasionalisme, merupakan perpaduan atau sinergis dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Kondisi semangat atau nasionalisme suatu bangsa akan terpancar dari kualitas dan ketangguhan bangsa tersebut dalam menghadapi berbagai ancaman. Sebagai contoh,kita lihat beberapa negara dunia ketiga atau negara berkembang yang terkena sanksi embargo dari Dewan Keamanan PBB, nyatanya mereka sampai sekarang masih tetap bertahan dan mampu hidup, karena bangsa tersebut memiliki semangat kebangsaan yang mantap.
Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dielakkan. Dari semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan saling memengaruhi. Pertama, rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu bangsa. Kesetiakawanan sosial, mengandung makna adanya rasa satu nasib serta sepenanggungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Hadirnya rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa bagi mereka yang mengalami kesulitan akan mewujudkan suatu rasa kebersamaan sesama anak bangsa.
Kedua,semangat rela berkorban. Kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar atau demi negara dan bangsa telah mengantarkan bangsa Indonesia untuk merdeka, lepas dari penjajah. Namun, pada saat kondisi sekarang jiwa semangat berkorban bangsa Indonesia sudah mengalami erosi.Yang ada sekarang adalah rela mengorbankan orang banyak demi terwujudnya kepentingan pribadi,kelompok, maupun golongannya.
Ketiga, jiwa patriotik. Bangi bangsa yang ingin maju dalam mencapai tujuannya, selain memiliki semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik akan melekat pada diri seseorang, manakala orangtersebut tahu untuk apa mereka berkorban.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah sumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan, dan sebagainya.
Beberapa Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan Negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan dan ideology. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”, “perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-jacques rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contact Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia “mengenai kontrak sosial”).
Nasionalisme Etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johan Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk “rakyat”).
Kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya “Grimm Bersaudara” yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras, dan sebagainya.
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi.
Unsur-unsur Nasionalisme
Semangat kebangsaan (nasionalisme) yang ada pada diri seseorang tidak datang dengan sendiri, tetapi dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagau berikut.
A. Perasaan nasional
B. Watak nasional
C. Batas nasional (yang memberikan pengaruh emosional dan ekonomis pada diri individu)
D. Bahasa nasional
E. Peralatan nasional
F. Agama
Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme muncul dibelahan negara-negara dunia. Akan tetapi, faktor penyebab timbulnya nasionalisme di setiap benua berbeda.
Tujuan Nasionalisme
• Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
• Menghilangkan Ekstremisme (tuntutan yang lebih) dari warga negara( individu dan kelompok)
Akibat Nasionalisme
Nasionalisme yang muncul dibeberapa negara membawa akibat yang beraneka ragam.
Akibat munculnya nasionalisme dibeberapa negara sebagai berikut.
a. Timbulnya negara nasional (national state)
b. Peperangan
c. Imprialisme
d. Proteksionisme
e. Akibat sosial
Faktor pendorong munculnya Nasionalisme di Indonesia
Munculnya nasionalisme pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam(intern) dan faktor dari luar(ekstern). Faktor intern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
A. Timbulnya kembali golongan pertengahan,kaum pelajar
B. Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai bidang
kehidupan.
C. Pengaruh golongan peranakan
D. Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialisme
Faktor ekstern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Faham-faham modern dari Eropa(liberalisme, humanisme, nasionalisme,dan komunisme)
b. Gerakan pan-islamisme
c. Pergerakan bangsa terjajah di Asia
d. Kemenangan Rusia atas Jepang
Makna Nasionalisme
Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
PATRIOTISME
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.Patriotisme merupakan sikap dan perilaku seseorang yang bdilakukan dengan penuh semangat rela berkorbanuntuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa.Seseorang yang memiliki sikap dan perilaku patriotik ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
1). Rasa cinta pada tanah air
2). Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3).Memempatkan persatuan,kesatuan,serta keselamatanbangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan
4). Berjiwa pembaharu
5). Tidak mudah menyerah
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan bangsa.
b. Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Sikap positif terhadap patriotisme Indonesia
Dimasa perjuangan melawan penjajahan, rakyat Indonesia mengangkat senjata untuk mewujudkan kemerdekaan. Bagi yang tidak bisa ikut bertempur secara fisik, sebagai gantinya meraka menyumbangkan tenaga atau membantu dalam bentuk sumbangan harta benda. Semua hal itu merupakan sikap patriotik yang didasari oleh rasa cinta tanah air atau rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.
Sisi negatif patriotisme
Sisi negatif patriotisme berkaitan erat dengan militerlisme. Militerisme identik dengan perang dan kekerasan. Sementara perang dan kekerasan selalu membutuhkan dana yang begitu besar. Alasan pro-militerisme yang sering kita dengar adalah “kita membutuhkan angkatan bersenjata untuk menjaga negara kita dari serangan orang asing”. Setiap orang tahu bahwa alasan tersebut hanya dipakai untuk menekut-nakuti. Pemerintah negara-negara didunia mengetahui keinginan masing-masing dan tidak akan secara sembarangan menyerang satu sama lain. Mereka tahu bahwa keinginan mereka bisa dicapai dengan lebih efektif dan diplomatik.
Sikap patriotisme sehari-hari
a. Dalam kehidupan keluarga
Menyaksikan kehidupan keluarga
Membaca buku bertema perjuangan
Mengibarkan bendera merah putih pada hari-hari tertentu
b. Dalam kehidupan sekolah
Melaksanakan upacara bendera
Mengkaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai perjuangan
Belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan
c. Dalam kehidupan masyarakat
Mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial dilingkungannya
Memelihara kerukunan diantara sesama warga
d. Dalam kehidupan berbangsa
Meningkatkan persatuan dan kesatuan
Melaksanakan pancasila dan UUD 45
Mendukung kebijakan pemerintah
Mengembangkan kegiatan usaha produktif
Mencintai dan memakai produk dalam negeri
Tidak main hakim sendiri
Menghormati dan menjujung tinggi supremasi hukum
Menjaga kelestarian lingkungan
• Strategi Penguatan Nasionalisme dan Patriotisme di Era Global
Berdasarkan berbagai pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa agar setiap elemen bangsa bekerja dan berjuang keras mencapai jati diri dan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa yang bermartabat. Jati diri dan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa ini merupakan modal yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di masa depan. Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam konteks globalisasi saat ini harus lebih dititikberatkan pada elemen-elemen strategis dalam percaturan global. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penguatan peran lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam ikut membangun semangat nasionalisme dan patriotisme, terutama di kalangan generasi muda. Sebagai contoh: Gerakan Pramuka. Sebagai catatan, keberhasilan Gerakan Pramuka dalam membangun semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda Indonesia tengah menjadi kajian mendalam di Malaysia untuk diterapkan di sana. Generasi muda adalah elemen strategis di masa depan. Mereka sepertinya menyadari bahwa dalam era globalisasi, generasi muda dapat berperan sebagai subjek maupun objek.
2. Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme pada masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah yang dalam perspektif kepentingan nasional dinilai strategis, seperti: daerah perbatasan, kawasan industri strategis, daerah pertanian (logistik), serta daerah penghasil bahan tambang dan hasil hutan. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkecil kesenjangan ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah tersebut melalui berbagai program pendidikan dan pembinaan yang melibatkan peran masyarakat setempat.
3. Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme pada masyarakat yang hidup di daerah rawan pangan (miskin), rawan konflik, dan rawan bencana alam. Strategi ini dapat dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai program yang diorientasikan pada peningkatan kesetiakawanan sosial dan partisipasi masyarakat.
4. Peningkatan apresiasi terhadap anggota atau kelompok masyarakat yang berusaha melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa. Demikian pula dengan anggota atau kelompok masyarakat yang berhasil mencapai prestasi yang membanggakan di dunia internasional. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan pemberian penghargaan oleh negara dan kemudian prestasinya diangkat oleh media massa.
Peningkatan peran Pemerintah dan masyarakat RI dalam ikut berperan aktif dalam penyelesaian berbagai persoalan regional dan internasional, seperti: penyelesaian konflik, kesehatan, lingkungan hidup, dan lain-lain.
sekian readers..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar